Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem hydroulis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan torak dalam silinder master. Master silinder terbagi dua, yaitu jenis tunggal dan jenis ganda.
1. Jenis tunggal
Pada jenis tunggal ini konstruksinya hanya terdiri atas satu piston dan satu return spring.
2. Jenis ganda
Pada jenis ini piston dan return springnya terdiri atas dua yang saling berhubungan. Yang terlihat gambar dibawah ini.
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisi semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan memungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke silinder, sehingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.
1. Jenis tunggal
Pada jenis tunggal ini konstruksinya hanya terdiri atas satu piston dan satu return spring.
2. Jenis ganda
Pada jenis ini piston dan return springnya terdiri atas dua yang saling berhubungan. Yang terlihat gambar dibawah ini.
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisi semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan memungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke silinder, sehingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.

Komentar
Posting Komentar